"If I was given 8 hours to chop down a tree in the forest, I would use 6 hours to sharpen my ax" - Abraham Lincoln

Saturday, December 8, 2012

Bali I'm in Love

19 - 21 Oktober adalah waktu yang teramat singkat untuk menikmati Bali. Mendapatkan kesempatan liburan ke Bali secara gratis menjadi satu catatan indah dalam hidupku. Ingin sekali aku bisa lebih lama disana sehari saja. Belum puas rasanya..

Beberapa foto kenang-kenangan. . .



jalan malam di daerah Kuta


Tanah Lot




Pantai Dreamland


Pura Uluwatu


Kecak - Traditional Dance of Indonesia

Senja di Uluwatu
Dinner - Jimbaran

see you next time Bali, wait me for coming back

Suatu saat nanti aku akan kembali datang Dewata..

Friday, November 16, 2012

Addicted.

Dear Dewa Neptunus, bolehkah aku bergabung menjadi Agen mu?

Monday, July 16, 2012

Pahlawan Generasi Muda

Satu kesempatan emas saya bisa menuliskan pengalaman dalam Lomba Blog yang diselenggarakan oleh Sampoerna School. Dengan mengusung tema "Menjadi Pendidik", saya sebagai seorang siswa membagi pengalaman tentang seseorang yang dengan keterbatasannya berjiwa menjadi pembimbing. Melalui kesempatan ini saya juga mengandaikan diri menjadi seorang pendidik, sehingga yang saya tuliskan sekaligus merupakan harapan saya.

Teringat oleh cerita orangtua saya, dulu guru dan orangtua mereka sangat tegas, mereka tidak segan memukul anak didiknya. Saya sempat bergidik mendengar cerita mereka. Namun mereka menekankan, “Apa yang dihasilkan oleh guru dan orangtua yang tegas tersebut? Sebuah kesuksesan. Benih perjuangan. Benih keseriusan.” Memang benar adanya. Kita bisa lihat sekarang. Tidak sedikit pemimpin yang layak menjadi panutan. Tapi sekarang kita tidak tinggal di era itu lagi, apakah harus dengan kekerasan lalu menghasilkan benih yg akan berbuah ranum? Tidak, karena tanpa itupun sudah seharusnya generasi muda sekarang menjadi calon pemimpin masa depan. 

Sebagai seorang siswa, kami sangat mengidolakan sosok panutan yang memberi semangat. Dan untungnya saya dapatkan itu ketika SMA. Salah seorang guru saya, tepatnya beliau mengajar kimia. Beliau sangat komunikatif dalam mengajar, komunikasi dua arah terjalin baik. Dia tidak segan-segan bercanda atau ngelucu ketika kami (murid-murid) terlihat jenuh. Apalagi jika kebetulan beliau mengajar pada les jelang pulang sekolah, tak jarang beliau memaksa kami berdiri lalu nyanyi sambil joget-joget kecil, lagu kesukaannya adalah Topi Saya Bundar dan Burung Kakaktua. Tak bisa disangkal, atmosfir kelas langsung segar, lupa dengan rasa lapar atau bosan yang sebelumnya menyerang. 

Terlintas di pikiran, bukankah seorang guru yang komunikatif dan akrab dengan murid biasanya menjadi guru yang gampang ‘dipermainkan’ oleh murid? Ini satu pemikiran yang umum. Tak jarang seorang guru dilema dengan hal ini. Menurut cerita seorang guru kepada saya, di satu sisi seorang guru ingin bisa dekat dengan murid tapi di sisi lain mereka juga tidak mau murid menyamakan diri dengan mereka.  
Dan hal itu ditepis oleh guru kimia saya. Dibalik kehangatan yang selalu beliau tebar, beliau juga tegas kalau memang ketegasan itu diperlukan. Ketika belajar, belajar! Ketika main, baru main. Dan ketegasan beliau kami respon dengan positif. Disaat yang serius, kami semua serius. Disaat bercanda, barulah bercanda. Dengan begini, pelajaran bisa benar-benar diserap. Suasana kelas yang dibawa oleh beliau terasa ringan namun berharga. Sehari saja ketinggalan pelajaran beliau, rasanya rugi sekali. Tak ayal, beliau menjadi guru favorit di sekolah tempat saya belajar.

Praktikum Kimia
Ketika belajar, belajar! Ketika main, baru main. Dan ketegasan beliau kami respon dengan positif. Disaat yang serius, kami semua serius. Disaat bercanda, barulah bercanda.

Menghukum sambil bercanda




Di era yang berkembang, tak sedikit dari kami sebagai siswa terlena dengan kemudahan yang ditawarkan. Kebanyakan kami menganggap semuanya mudah dicapai. Ini juga yang ditakutkan orangtua kami. Kami menyadari itu, tapi kami ingin mencicipi sebagian kemudahan itu, hingga akhirnya kami terjebak menjadi seorang yang malas dan tak mau berusaha. Hanya saat belajar di sekolah lah kami lepas dari teknologi handphone dan internet karena ada guru dan peraturan yang mengawasi. Beruntung dengan adanya metode pendidikan terbaru yang menggunakan teknologi sebagai pemandu belajar buat siswa, kami diberi peluang/andil. Guru yang bijak adalah guru yang bisa melihat peluang. Melihat kami yang tidak bisa lepas dari teknologi, guru-guru sering meminta bantuan kami, bahkan tak jarang mereka minta diajari oleh kami bagaimana cara membuat presentasi atau slide. Dengan adanya kesibukan baru, kami bisa perlahan lepas dari internet yang kebanyakan kami pakai untuk hal kurang penting seperti main game atau keasikan chatting. Awalnya kami tidak sadar kalau dengan cara itu guru kami berusaha menghilangkan candu kami pada hal tersebut.
Setelah lepas dari candu tersebut, kami menyadari. Disamping mendidik moral kami, ternyata guru juga telah memotivasi kami untuk menghasilkan sesuatu yang baik. Dan inilah sosok yang sebenarnya sangat dirindukan oleh siswa. 
Untuk itulah kami rindu seorang pembimbing, bukan sekedar penasehat.
Kami rindu seorang pengabdi, bukan sekedar profesi.
Kami rindu seorang motivator, bukan sekedar orator.
Adakah dari kalian yang rela menjadi pelita dalam kegelapan kami?
Adakah dari kalian yang mau menjadi embun penyejuk dalam kehausan kami?
Karna tanpamu, bagaimana masa depan kami?

 Keterangan : Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Sampoerna School of Education

Tuesday, July 3, 2012

Coz i won't give up!

Semakin banyak hal yg bikin aku bertambah dewasa. Semakin banyak hal yang kini aku mengerti.
Berharap.? Ternyata berharap kepada manusia sama saja merelakan diri terluka.

Aku apa-apa bukan karna tanpa kamu, tetapi aku bukan apa-apa karna tanpa Tuhan.
Kini, aku tau ada sisi tegar yang ternyata aku miliki. Ketegaran yang aku yakini datangnya dari DIA.

Aku tetap berdiri. Disini. Dan akan segera berlari.
Berlari mengejar ketinggalan.
Karna aku tidak akan pernah menyerah apalagi berdiam melihatmu menertawai aku.

Sunday, March 25, 2012

RANDOM

Monica suka nulis. Monica suka tulisan. Baca nulis apapun itu disukai Monica.
Saat ini, perasaan saya terlalu penuh untuk dituliskan satu-persatu.
Tulisan ini juga begitu, dia terlalu mudah diungkapkan tanpa peduli perasaan si penulisnya.

Ngomong-ngomong...
Kamu pilih mana? Bahagia atau Senang?
Beda emang? Beda teman.
Gini, kalo bahagia itu datang dari diri-sendiri. Gak ada yang bisa mempengaruhi perasaan tersebut.
Rasa syukur dalam diri lah yang mendatangkan bahagia itu.
No matter kita udah disakitin atau dihina, kita tetap bahagia. Gimana tuh?
Jujur susah guys, aku sendiri sering ngalamin yang namanya down, rasa disakiti, pengennya mellow2, itu perasaan dan memang wajar, tapi bukan berarti kita harus terus berkubang di kehitaman tersebut, ada saat dimana kita harus berpikir "Aku kok begok banget begini?" "Aku kok mau sih begini gara2 itu orang? Ah mungkin memang sifat dia yang begitu." "Aku sedih buat siapa? Hanya nyakitin diri aku."

Gimana dengan senang? Senang itu hanya perasaan yang sementara, seperti rasa suka. Dia seperti uap yang meng-amnesia-kan perasaan dan pikiran kita. Cepat lenyap, gak abadi sifatnya.
Kadang aku sendiri terlena dan menjadi manja dengan kode-kode di hati aku yang berkata "Aku bisa senang KALAU..........."
Mengharap orang lain selalu baik sama kita itu MUSTAHIL.
Mengharap situasi selalu berpihak sama kita itu MUSTAHIL.

Terkadang apa yang kita pikirkan tidak runtut dengan hati maupun tindakan. Kata-kata yang baru saja kita dengar dan menyejukkan bisa begitu mudah terlupa. Bukankah begitu? Saat kita mulai mencerna kembali semuanya, kita terlambat. "Ah kenapa aku nangis semalam? Harusnya aku gak boleh lemah. Nyesal nyesal!!!"
Nyesal kan udah jadi korban perasaan?

Apa yang kamu pilih? Intinya sebenarnya bukan diantara pilihan bahagia atau senang, tetapi ada atau tidaknya rasa bersyukur dalam hati.
Sebelum kamu menyesali, jangan pernah sesali setiap jalan kehidupan yang telah Tuhan rancang untukmu. Percaya, percaya dan tetap percaya bahwa semua yang terjadi itu yang terbaik! Kamu dihina, disakiti, bahkan dikecewakan, ambil sisi positifnya. Maafkan mereka. Cintailah dirimu. Serahkan ke Tuhan.
Dan..
Lihatlah betapa hebat dan kuatnya dirimu ketika kamu mampu mengendalikan semuanya.
Kebahagiaan itu anugerah Tuhan dan keluarnya dari dirimu sendiri.
Go Ahead :)

Sunday, March 11, 2012

Sweet 17'th :)

Tanggal 14 Februari kemarin, semua orang merayakan hari kasih sayang bersama kerabat, pacar, ataupun keluarga, dimana bertepatan dengan hari ulang tahunku. Ulang tahun ke 17..
Aku sendiri gak ada buat acara spesial. tapi temen-temenku yang membuatnya spesial. (terharu)

Dapat kejutan..

pasrah dilempari terigu, telor, kecap, air.

lari-lari :D

tadaaaaaa..

dinyanyiin lagu
make wishes

Aku berdoa dalam hati agar setiap orang yang bersama ku mendapatkan kebahagiaan dan perlindungan dari Tuhan. Aku sayang kalian semua.. Thanks God for the beloved gift..
HAPPY BIRTHDAY MONCI ^^

Saturday, February 11, 2012

Sandal Jepit VS High Heels ?

Selamat hari minggu blogger.. 
Aku baru aja jalan-jalan seantero dunia maya.. Dan jeng jeng jeng.. Aku menemukan satu artikel.. Bagus.. Jadi aku udah ijin sama pemiliknya buat repost..
Silahkan dibaca.. 

Disebuah toko sepatu di kawasan perbelanjaan termewah di sebuah kota , nampak di etalase sebuah sepatu dengan anggun diterangi oleh lampu yang indah. Dari tadi nampak si high heels dengan posisinya, sesekali dia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi dengan warna nude semakin menambah kemolekan yang dimilikinya.

Pada saat jam istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakkan sepasang sandal jepit tidak jauh dari letak sang high heels.
“Hai sandal jepit, sial sekali nasib kamu, diciptakan sekali saja dalam bentuk buruk dan tidak menarik”, sergah sang high heels dengan nada congkak.
Sandal jepit hanya terdiam dan melemparkan sebuah senyum persahabatan.

“Apa menariknya menjadi sandal jepit ? Tidak ada kebanggaan bagi para pemakainya, tidak pernah mendapatkan tempat penyimpanan yang istimewa, dan tidak pernah disesali pada saat hilang, kasihan sekali kamu”, ujar sang high heels dengan nada yang semakin tinggi dan bertambah sinis.
Sandal jepit menarik nafas panjang, sambil menatap sang high heels dengan tatapan lembut, dia berkata
“Wahai sepatu yang terhormat, mungkin semua orang akan memiliki kebanggaan jika memakai sepatu yang indah dan mewah sepertimu. Mereka akan menyimpannya di tempat yang terjaga, membersihkannya meskipun masih bersih, bahkan sekali-sekali memamerkan kepada sanak keluarga maupun tetangga yang berkunjung ke rumahnya”. 
Sandal jepit berhenti berbicara sejenak dan membiarkan sang high heels menikmati pujiannya.

“Tetapi sepatu yang terhormat, kamu hanya menemaninya didalam kesemuan, pergi ke kantor maupun ke undangan-undangan pesta untuk sekedar sebuah kebanggaan. Kamu hanya dipakai sesekali saja. Bedakan dengan aku. Aku siap menemani kemana saja pemakaiku pergi, bahkan aku sangat loyal meski dipakai ke toilet ataupun kamar mandi. Aku memunculkan kerinduan bagi pemakaiku. Setelah dia seharian dalam cengkeraman keindahanmu, maka manusia akan segera merindukanku. Karena apa wahai sepatu?. Karena aku memunculkan kenyamanan dan kelonggaran. Aku tidak membutuhkan perhatian dan perawatan yang spesial. Dalam kamus kehidupanku, jika kita ingin membuat orang bahagia maka kita harus menciptakan kenyamanan untuknya”, Sandal jepit berkata dengan antusias dan membiarkan sang high heels terpana.

“Sepatu! Sahabatku yang terhormat, untuk apa kehebatan kalau sekedar untuk dipamerkan dan menimbulkan efek ketakutan untuk kehilangan. Untuk apa kepandaian dikeluarkan hanya untuk sekedar mendapatkan kekaguman.”  High heels mulai tersihir oleh ucapan sandal jepit.
“Tapi bukankah menyenangkan jika kita dikagumi banyak orang”, jawab high heels mencoba mencari pembenaran atas posisinya..
Sandal jepit tersenyum dengan bijak “Sahabatku! ditengah kekaguman sesungguhnya kita sedang menciptakan tembok pembeda yang tebal, semakin kita ingin dikagumi maka sesungguhnya kita sedang membangun temboknya”

Dari pintu toko nampak sang pramuniaga tergesa-gesa mengambil sandal jepit karena ingin bersegera mengambil air wudhu. Sambil tersenyum bahagia sandal jepit berbisik kepada sang sepatu
“Lihat sahabatku, bahkan untuk berbuat kebaikanpun manusia mengajakku dan meninggalkanmu”
High heels menatap kepergian sandal jepit ke mushola dengan penuh kekaguman seraya berbisik perlahan “Terima kasih, engkau telah memberikan pelajaran yang berharga sahabatku, sandal jepit yang terhormat”

Wednesday, January 25, 2012

Tham's Birthday Party

19 Januari kemaren sahabat ku ulang tahun.
Ayo, ucapin dulu yok.. SELAMAT ULANG TAHUN. SELAMAT 17 TAHUN YA..
Tamara namanya, cantik orangnya, rajin menabung juga, gak sombong lagi, tapi agak bau kaos kaki, haha! gak deng, bercanda..

Jadi pas hari ulang tahun nya sih biasa aja, belum ada sesuatu nya. Tamara juga jalan-jalan sama pacarnya.
Dan lagian pesta ulang tahun nya diadain tanggal 21, hari Sabtu.
Tiba-tiba aku dan vera (shbt ku yg satu lg) ngerencanain buat kejutan di pesta ulang tahunnya.
Gimana kejutannya? Tunggu dulu.. Aku dan Vera menghubungi Pacar nya Tamara, dan dia pun setuju.
Trus gimana kejutannya??!! Tunggu dulu.. Baca aja, santai dulu..

Hari Sabtu pun tibaaaaa...
Aku pulang ngajar jam 6 sore, buru-buru mandi, siap-siap. Pura-pura ngesms tamara..

aku : tham :'(
tamara : apa ?
aku : sori aku gbisa dteng, udah mw imlek, gda orang dirumah, jd aku yg terpaksa disuruh bresi rumah. sori banget :'( hari senin kita ketemu ya..
selang 10 menit kemudian..
tamara : PARAH X KELEN YA
*yess!! rencana berhasil*
Tamara juga ngehubungi vera, tapi vera dengan sadisnya gak balas sms dia, gak angkat telepon dia. *good!

Untunglah ada yang nganterin aku.. Nuel.. Aku berterima kasih ke Nuel, kalo gak ada dia semua rencana juga gak akan berhasil.. ^^
Aku diantarin dulu nyari kado. Aku, vera ngasih boneka mopi yg empuk banget buat dipelukin. Aku sendiri pengen. Kado dapat! Cao.. Next, kami beli tart.. Cake tart dapat! Cao lagi..
Langsung ngebut ke Binaling (tempat ultah dirayain) , Nuel nya gak bisa ikut karena ada janji sama mamanya. Ketemu sama pacar nya tamara. Kami bertiga langsung ngeluarin cake, pasang lilin. Sial, anginnya kenceng banget, lilin lilin kecil nya mati terus.
Jalan lah kami ke perkumpulan Tamara. Setelah mendekat, kami nyanyi Happy Birthday Thamcik. Happy Birthday Thamcik. Happy Birthday, happy birthday, happy birthday Thamcik.. Tamara nya ngambek, dia duduk aja sambil nundukin kepala, padahal keluarga nya udah berhore ria menyambut kami, i guess maybe she cried. Aku langsung meluk dia.. Trus dia berdiri, aku, vera, dan iyok (pcr tamara) nyanyi lagi sampe capek, dan disitu suara kami lari total, mungkin jantung kami juga berdebar debar sangkin senangnya.
tamara : kalian jahat x. hiks hiks..
vera, mon, iyok : iiii, nangis dia..
tamara : makasi ya wei..


masih ngambek nih

tiup lilin :)

hihihi, cengengesan juga akhirnya
Setelah acara haru-haruan selesai, kita langsung ke acara yang ditunggu-tunggu.. apalagi kalo bukan, makan-makan..


karoke-an

 aku, vera, tamara, iyok


aku, vera, tamara :)


Yang terakhir, ini tampang Tamara sebelum aku, vera, iyok dateng

mutung banget..

Tamara, selamat ulang tahun yaa.. Semoga kamu makin dewasa, makin pintar, dan semua yang kamu impikan dimudahkan jalannya oleh Tuhan..
Semua yang aku, vera, iyok lakukan, bukan karna kita jahat kok, hehe, tapi karena kita sayang sama mu.. Semoga ulang tahun yg ke 17 ini bisa kamu ingat selalu.. :)

Selamat 17 Tahun Tamara ! ! !

Monday, January 2, 2012

FELICE ANNO NUOVO

FELICE ANNO NUOVO itu bahasa itali, yg artinya Selamat Tahun Baru. Berkat google translate, aku jadi pinter bahasa apapun. Mau nantangin? Hee..
Tahun baru tentunya Awal baru, Semangat baru, Harapan baru, dan Kekuatan baru.


Well, aku selalu senang tiap tahun baru.. Rasanya aku ada di puncak tertinggi energi ku.
Aku selalu punya resolusi yang ingin kucapai di setiap tahunnya..
Tapi, setelah aku ricek ulang, ada resolusi tahun 2011 yang belum tercapai. Dan ternyata gak hanya aku yang mengalami hal ini. Keluarga, kerabat, tetangga banyak yang sama kayak aku.
Mengapa? Kesimpulannya, aku masih belum sungguh-sungguh. Aku masih belum serius. Masih anggap remeh, khas ababil.. Ya ampun.
Oleh karna itu, Harapan untuk 2012, aku akan sungguh-sungguh dalam hal apapun, cukup itu aja.. Ya, hanya itu kuncinya supaya aku dan kita semua bisa mencapai setiap resolusi yang sudah kita rancang. Gak mau kan kita mengulang resolusi yang itu" aja setiap tahunnya? Tentu enggak. Hidup ini dinamis, right?
Oke lah, saya, Monica Lora dan keluarga besar mengucapkan  
SELAMAT TAHUN BARU 2012 !
Jalani romantika 2012 dengan optimisme :)